BSINews.id | Aceh Barat – Ketua Wahana Generasi Aceh (Wangsa), Jhony Howord mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap PLN yang belum menanggapi secara tegas persoalan pemadaman listrik di wilayah Aceh. Sebab, PLN di Sumatra Barat telah menegaskan akan melakukan pemotongan 10 persen sebagai kompensasi atas pemadaman.
“PLN Sumatera Barat sudah bersikap tegas, namun di Aceh, PLN masih menyatakan perlu melakukan kajian lebih lanjut,” kata Jhony, Kamis, 6 Juni 2024.
Atas dasar itu Jhony menilai PLN di Aceh kurang proaktif dalam menangani masalah padamnya listrik.
Menurutnya, PLN seharusnya telah melakukan kajian sejak awal terkait aturan kompensasi tersebut, bukan menunggu terjadi kendala baru untuk melakukan kajian.
“Lucu apa yang disampaikan oleh Manajer Komunikasi PLN UID Aceh, dia tau ada regulasi dan regulasi itu tahun 2017 tetapi belum dipelajari,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Jhony, Wangsa telah mengusulkan skema kompensasi sebagai saran yang harus diterapkan oleh PLN.
Wangsa berharap agar PLN segera mengambil langkah konkret untuk menangani pemadaman listrik di Aceh demi kenyamanan dan kebutuhan masyarakat setempat.
“Jangan cuma tegas saat masyarakat telat bayar langsung dipotong, tetapi disaat PLN yang menyebabkan kerugian seperti ini cuma minta maaf,” demikian Jhony Howord.[]