BSINews.id | Banda Aceh – Belakangan ini publik dihebohkan dengan kedatangan warga etnis Rohingya di Provinsi Aceh. Kehebohan itu muncul, setelah dikabarkan diberbagai portal berita.
Alih-alih, informasi pengungsian warga etnis Rohingya kian mencuat ke publik, setelah terjadinya aksi unjuk rasa segerombolan mahasiswa yang mengatasnamakan BEM Nusantara, di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Mahasiswa tak cukup puas sebatas aksi unjuk rasa, hingga mengayunkan langkah kakinya bertandang ke gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA), tempat di mana etnis Rohingya diungsikan.
Gedung BMA tentu menjadi saksi bisu, usai adanya pengusiran paksa dan dibawa menuju ke kantor Kemenkumham Aceh, pada Rabu 27 Desember 2023 lalu.
Ihwal insiden pengusiran terhadap warga etnis Rohingya yang didominasi wanita dan anak-anak di basement gedung BMA, membuat basement berdengung dengan hiruk pikuk teriakan tangisan.
Pengusiran paksa karena kebengisan mahasiswa, ternyata menuai berbagai kritikan tokoh publik di Aceh. Rasa keprihatinan, perhatian publik terhadap warga etnis Rohingya terus bermunculan.
Baru-baru ini terbetik berita, segerombolan mahasiswa mengklarifikasi dan meminta maaf lewat sejumlah portal berita. Konon katanya, keganasan aksi unjuk rasa, akibat keberadaan provokator di barisan massa.
Siapa sangka hari ini, Sabtu 30 Desember 2023, salah satu anak-anak cerdas yang pernah diusir di basement tersebut, rupanya memiliki bakat mahir dalam melafazkan ayat suci Al-Qur’an bagaikan para hafidz Al-Qur’an di Indonesia.
Saat ayat suci dilantunkan, para pengunjung basement sempat mengabadikan video bersuara merdu, hingga tersebar luas diberbagai grub WhatsApp dan viral di media sosial.
Di vidio itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali (Lem Faisal) ikut langsung mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, sehingga senyum sumringah Lem Faisal, mekar seketika.
