News  

Produksi Beras Aceh Naik Jadi 1,01 Juta Ton

Petani mengolah sawah di Aceh Besar. Foto: Malika Islami Arifa

BSINews.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat kinerja pertanian Aceh pada tahun 2025 menunjukkan hasil yang bervariasi. Produksi padi meningkat, namun produksi jagung justru menurun dibanding tahun sebelumnya.

Plt Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, mengatakan total luas panen padi di Aceh pada 2025 diperkirakan mencapai 307,29 ribu hektare, naik sekitar 6,09 ribu hektare atau 2,02 persen dibanding tahun 2024. Peningkatan ini ikut mendorong produksi padi menjadi sekitar 1,75 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 5,43 persen dibanding tahun lalu.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor tanaman pangan, khususnya padi, masih tumbuh positif. Beberapa wilayah mengalami panen lebih luas dan produktivitas yang lebih baik,” ujar Tasdik, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, jika dikonversikan ke beras, maka produksi beras Aceh tahun 2025 mencapai sekitar 1,01 juta ton, naik 51,9 ribu ton dibanding tahun 2024.

Namun, kondisi berbeda terjadi pada komoditas jagung. Berdasarkan hasil Kerangka Sampel Area (KSA) hingga September 2025, luas panen jagung pipilan di Aceh hanya mencapai 8,42 ribu hektare, turun 16,52 persen dibandingkan tahun 2024. Sementara produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen (JPK-KA14%) juga menurun menjadi 45,63 ribu ton, atau turun 12,67 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Penurunan produksi jagung ini dipengaruhi oleh berkurangnya lahan tanam di beberapa kabupaten, serta faktor cuaca yang memengaruhi masa tanam dan hasil panen,” jelas Tasdik.

BACA JUGA:  Pemkab Aceh Barat Usulkan Program Prioritas DOKA 2026 Senilai Rp 43,6 Miliar dalam Rapat Bamus DPRK

Menurutnya, meskipun produksi jagung menurun, tren positif pada tanaman padi dapat menjadi sinyal baik bagi ketahanan pangan Aceh. Ia berharap koordinasi lintas sektor terus ditingkatkan agar produktivitas pertanian tetap terjaga.

Dengan kondisi lahan dan cuaca yang beragam di tiap wilayah, upaya peningkatan produktivitas harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing,” pungkasnya.