Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan I 2025 Tumbuh 4,59 Persen

Plt. Kepala BPS Aceh, Tasdil Ilhamuddin, S.Si, M.Si : Pertumbuhan tahunan didorong sektor tambang meski kuartalan alami kontraksi musiman

Data Statistik BPS Aceh

BSINews.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh merilis data pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh triwulan I tahun 2025. Dalam siaran langsung yang ditayangkan melalui channel YouTube resmi BPS Aceh pada 5 Mei 2025, Plt. Kepala BPS Aceh, Tasdil Ilhamuddin, S.Si, M.Si, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh secara year-on-year (YoY) tumbuh sebesar 4,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan I tahun 2025 jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2024 tumbuh sebesar 4,59 persen,” ujar Tasdil dalam penyampaiannya.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Dilansir dari channel YouTube Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh pada tanggal 5 Mei 2025, Tasdil menyebutkan bahwa walaupun terjadi pertumbuhan tahunan, namun secara kuartalan (quarter-to-quarter/Q2K), Aceh mengalami kontraksi ekonomi sebesar 6,05 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2024. Kontraksi ini dinilai masih mencerminkan pola musiman yang umum terjadi di awal tahun.

Lebih lanjut, pertumbuhan positif tertinggi menurut lapangan usaha berasal dari sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh signifikan sebesar 19,02 persen. Disusul oleh sektor transportasi dan pergudangan yang mencatat pertumbuhan sebesar 9,76 persen. Namun demikian, beberapa sektor mengalami kontraksi, seperti sektor pengadaan listrik dan gas yang mencatat penurunan sebesar 4,77 persen, serta sektor konstruksi yang juga melemah.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh menunjukkan dominasi komponen ekspor barang dan jasa yang mencapai 69,19 persen dari keseluruhan PDRB. Disusul oleh konsumsi rumah tangga sebesar 55,06 persen, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 30,19 persen. Namun perlu dicatat bahwa komponen impor sebagai faktor pengurang PDRB justru lebih besar, yakni 71,36 persen.

BACA JUGA:  Konferkab II PWI Aceh Barat Sukses Digelar, Sa’dul Bahri Terpilih Kembali sebagai Ketua

Pertumbuhan tertinggi secara pengeluaran berasal dari konsumsi pemerintah yang tumbuh 7,99 persen. Ini turut dipengaruhi oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya dan tunjangan kinerja,” ungkap Tasdil.

Namun, dua komponen pengeluaran lainnya mengalami kontraksi, yaitu pembentukan modal tetap bruto yang turun 0,11 persen dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga turun sebesar 1,11 persen.

Dalam lingkup regional Sumatera, Aceh menyumbang 4,91 persen terhadap total PDRB Sumatera. Provinsi dengan kontribusi tertinggi adalah Sumatera Utara (23,57 persen), sementara pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di Provinsi Lampung sebesar 5,47 persen.

Untuk mendapatkan data yang lebih rinci, Bapak Ibu dapat mengunduh pada website BPS Aceh yaitu pada aceh.bps.go.id. Dapat kami sampaikan bahwa dalam rangka menjaga zona integritas menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani, kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas anti gratifikasi dan anti korupsi. BPS Aceh melayani dengan hati statistik yang bermakna, statistik yang berdampak” Tutupnya