Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Delapan Keputusan Penting soal Remunerasi Nakes Aceh

Arifatul Khorida, PLH Direktur RSUDZA. Foto: Malika Islami.

BSINews.id | Banda Aceh – Pemerintah Aceh memutuskan skema remunerasi baru bagi tenaga kesehatan di tiga rumah sakit milik provinsi, yakni RSUDZA, RSIA, dan RSJ. Keputusan ini diumumkan setelah rapat yang melibatkan PLH Direktur RSUDZA Arifatul Khorida bersama Sekda Aceh dan jajaran pemerintah, Kamis malam (18/9/2025).

Remunerasi baru ini menggabungkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan jasa pelayanan medis. Menurut Arifatul, kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan motivasi sekaligus menjaga profesionalisme tenaga kesehatan.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

“Alhamdulillah, keputusan ini menjadi kabar baik bagi seluruh tenaga kesehatan. Dengan remunerasi yang terdiri dari TPP dan jasa medis, semoga bisa meningkatkan motivasi sekaligus menjaga profesionalisme pelayanan,” ujar Arifatul kepada BSINews, Jum’at, 19/9/2025.

Keputusan ini memuat delapan poin penting. Pertama, remunerasi yang terdiri dari TPP dan jasa medis berlaku untuk ketiga rumah sakit. Kedua, masing-masing rumah sakit membentuk tim perumus revisi remunerasi yang mengacu pada Pergub Nomor 101 Tahun 2013 dan revisi Pergub Nomor 15 Tahun 2024. Ketiga, Direktur RSUDZA diminta menyesuaikan peraturan terkait pemberian jasa pelayanan agar proporsional dan adil bagi semua tenaga kesehatan.

Keempat, revisi pergub akan berlaku mulai Januari 2026, dengan persiapan lebih awal untuk proses pengesahan sebelum November 2025. Kelima, peraturan direktur terkait pemberian jasa pelayanan direvisi untuk menjaga proporsionalitas pendapatan dan keseimbangan antara pegawai dengan jasa kecil dan besar. Keenam, tim rumah sakit akan dilibatkan saat konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait perubahan pergub.

BACA JUGA:  Pj Bupati Aceh Barat Bahas RKPD Tahun 2025 dalam Forum Konsultasi Publik

Ketujuh, skema remunerasi baru ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja dan profesionalitas masing-masing profesi, sehingga layanan yang dirasakan masyarakat Aceh semakin optimal. Kedelapan, pemerintah menegaskan agar aksi demo serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

Arifatul menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Aceh atas perhatian dan dukungan nyata yang diberikan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, dan Bapak Sekda. Keputusan ini menjadi suntikan semangat baru bagi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Aceh,” ujarnya.

RSUDZA sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Aceh diharapkan dapat memberikan layanan maksimal sesuai standar nasional dan internasional, sehingga masyarakat Aceh tidak perlu lagi berobat ke luar daerah.