Operasional IPE Sesuai Regulasi, Produksi dan CSR Meningkat

Ramadhita Perkasa (KTT IPE) : 70% tenaga kerja dari masyarakat Aceh Barat, realisasi CSR tembus lebih dari 100%

Pertambangan Batu Bara PT. Indonesia Pacific Energy (IPE), Aceh Barat (29/4/2025) Photo : ARIFFAHMI

BSINews.id | Aceh Barat – Kepala Teknik Tambang (Mine Manager) PT Indonesia Pacific Energy (IPE), Ramadhita Perkasa, menyampaikan bahwa kegiatan operasional perusahaan saat ini berjalan lancar dan sesuai regulasi yang berlaku. Selasa, 29 April 2025.

Hal tersebut disampaikannya dalam wawancara bersama Tim Pansus DPRK Aceh Barat di Lokasi Pertambangan PT. IPE.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Alhamdulillah kita masih berjalan dengan lancar dan mengikuti koridor regulasi. Saat ini, kami masih fokus pada suplai ke PLTU dan juga aktif dalam kegiatan CSR,” ujar Ramadhita.

Menurutnya, perusahaan menghadapi beberapa tantangan dalam rencana ekspor, terutama terkait belum tersedianya pelabuhan sebagai infrastruktur pendukung. “Ekspor masih menjadi kendala karena belum ada pelabuhan yang siap. Kami masih melakukan mitigasi terkait hal tersebut,” jelasnya.

IPE saat ini memiliki lahan tambang seluas kurang lebih 3.000 hektare, namun area yang telah dieksplorasi baru sekitar 30 hektare. Sejak pertengahan 2023, produksi batubara yang telah dipasok ke PLTU mencapai 200.000 ton secara akumulatif.

Perusahaan menargetkan peningkatan produksi hingga mencapai 600.000 ton untuk tahun ini, dengan cita-cita jangka panjang mencapai lebih dari 500.000 ton per tahun.

Selain aspek produksi, Ramadhita juga menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari DPRK. Kegiatan perusahaan harus sejalan dengan harapan masyarakat dan stakeholder lainnya,” katanya.

BACA JUGA:  Soal Hauling Batu Bara PT AJB, Diduga Terindikasi Suap dan Persekongkolan

IPE juga menunjukkan komitmen dalam penyerapan tenaga kerja lokal dengan skema 70:30 sesuai kesepakatan awal bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, di mana 70% tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal. “Komitmen ini bahkan sudah terlampaui,” ungkapnya.

Dalam hal tanggung jawab sosial, perusahaan juga menunjukkan progres positif. Dana CSR terus meningkat seiring dengan meningkatnya produksi. “Untuk tahun 2024, realisasi program CSR kita sudah lebih dari 100%, dan semua program kami koordinasikan dengan Bappeda melalui inisiasi program TJSP,” tutupnya.

Penulis: ARIFFAHMIEditor: Redaksi