Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Masyarakat Simeulue Geram Melihat Jaringan Seluler dan Internet Padam

Nofri salah satu warga Desa Sanggiran, Kecamatan Simeulue Barat, Simeulue. (Foto: Dok. pribadi)

BSINews.id | Simeulue – Masyarakat di tiga desa Kecamatam Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue, merasa geram melihat jaringan telekomunikasi dan internet padam. Kondisi tersebut diperkirakan sudah dialami empat hari berturut-turut sejak Sabtu, 23 Maret 2024 lalu.

“Jaringan mati total ini dialami di tiga desa, yaitu Desa Sanggiran, Ujung Harapan, dan Lhok Makmur. Melemahnya jaringan tersebut membuat segala aktivitas kami terhambat,” kata warga Desa Sanggiran, Nofri, Rabu, 27 Maret 2024.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Nofri mengatakan, warga seputaran Gunung Bikhao khususnya warga di tiga desa tersebut, mengeluh terkait kendala jaringan yang mati total. Menurutnya, jaringan telekomunikasi dan internet mati total ini baru saja terjadi di bulan lalu, kini mati kembali.

“Bulan lalu sudah pernah mati, kemudian hidup lagi, tapi belum sampai satu bulan hidup, mati lagi,” katanya.

Matinya jaringan tersebut, ungkap Novri, tentu telah menghambat aktivitas warga dan aktivitas di tempat fasilitas pelayanan umum, seperti Puskesmas, kantor-kantor desa dan tempat fasilitas pelayanan umum lainnya.

Sebab itu jika pihak Telkom tidak melakukan perbaikan secara cepat dan merata, maka dikhawatirkan akan lebih menghambat aktivitas masyarakat dalam sehari-hari.

“Selama ini ketika kami perlu jaringan telekomunikasi dan internet harus pergi jauh dulu dari rumah untuk mencari, kan susah masyarakat kalau begini, ditambah lagi kondisi jalan rusak sehingga membuat masyarakat lebih sulit mencari jaringan internet,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Libur Selesai! Arus Balik di Aceh Besar Tak Dihantui Kemacetan

Novri meminta kepada pihak Telkom untuk segera melakukan perbaikan terhadap kerusakan atau gangguan jaringan di tiga desa tersebut. Hal itu perlu dilakukan karena sangat berpengaruh pada kelancaran di tempat fasilitas pelayanan umum, terutama di tempat fasilitas kesehatan.

“Sekarang coba kita bayangkan, kalau ada pasien gawat darurat membutuhkan pelayanan cepat, ketika menghubungi pihak Puskesmas oleh keluarga pasien tentu tidak bisa karena terkendala jaringan, dan ini akan berakibat fatal hingga berimbas kepada kinerja Puskesmas itu sendiri,” tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan Novri, problematika jaringan telekomunikasi dan internet ini sudah sering kali terjadi di tiga desa tersebut, bahkan sebelumnya pernah terjadi pemotongan saluran listrik ke tower jaringan di Sanggiran karena penunggakan biaya listrik oleh pihak Telkom.

“Kami berharap kendala sudah pernah terjadi ini bisa menjadi bahan evaluasi kinerja pihak Telkom. Kemudian kami juga berharap kepada Pemkab Simeulue untuk serius melakukan pengawasan terhadap seluruh aspek layanan yang ada,” pungkasnya.[]