BSINews.id | Banda Aceh – Angka pengangguran di Aceh masih menjadi perhatian. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2025 tercatat sebesar 5,64 persen. Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, sekitar lima hingga enam orang belum memiliki pekerjaan.
Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, mengatakan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga mengalami sedikit peningkatan pada Februari 2025, yakni 65,32 persen, naik dibandingkan periode Agustus 2024 yang sebesar 65,11 persen.
“Selama tiga tahun terakhir, lulusan SMA menjadi kelompok paling rentan menganggur. Tahun ini, angkanya mencapai 7,68 persen,” ungkap Tasdik, Rabu (5/11/2025).
Sementara tingkat pengangguran paling rendah ditemukan pada lulusan Diploma I/II/III (3,72 persen) serta lulusan SD ke bawah (2,30 persen).
Tasdik menjelaskan, struktur tenaga kerja di Aceh masih didominasi oleh sektor informal dengan proporsi 63,91 persen, sedangkan sektor formal hanya 36,09 persen. “Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh atau karyawan, yaitu sekitar 31,64 persen,” ujarnya.
Adapun lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Aceh masih sama seperti tahun sebelumnya: pertanian (38,56 persen), perdagangan (14,30 persen), dan pendidikan (7,45 persen).
Lebih lanjut, BPS mencatat sebagian besar penduduk bekerja secara penuh dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu (58,75 persen). Sementara itu, pekerja tidak penuh mencapai 41,25 persen, terdiri dari setengah pengangguran (13,83 persen) dan pekerja paruh waktu (27,42 persen).
Tasdik menilai, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembukaan lapangan kerja baru menjadi kunci untuk menekan angka pengangguran, terutama bagi lulusan sekolah menengah.







