BSINews.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Aceh pada September 2025 mencapai 5.403 kunjungan. Jumlah ini meningkat 38,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2025), dan naik 25,24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, mengatakan peningkatan kunjungan wisatawan menunjukkan bahwa sektor pariwisata Aceh mulai kembali menggeliat setelah sempat mengalami fluktuasi di awal tahun.
“Naiknya jumlah wisatawan ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian daerah, terutama bagi pelaku usaha hotel, restoran, dan transportasi,” ujar Tasdik, Senin (3/11/2025).
BPS mencatat, dua pintu utama kedatangan wisatawan asing ke Aceh adalah melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) dan Pelabuhan Internasional Balohan Sabang. Mayoritas wisatawan datang melalui jalur udara, sementara sebagian lainnya melalui laut.
Selain peningkatan kunjungan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Aceh juga mengalami kenaikan. Pada September 2025, TPK hotel berbintang mencapai 27,56 persen, naik 3,48 persen poin dibandingkan Agustus 2025.
“Untuk hotel nonbintang, TPK naik tipis menjadi 18,48 persen, atau naik 0,81 persen poin dibanding bulan sebelumnya,” jelas Tasdik.
Meski secara bulanan meningkat, Tasdik menjelaskan bahwa jika dibandingkan dengan September tahun lalu, tingkat hunian hotel di Aceh masih lebih rendah. “Namun, tren peningkatan yang terjadi dua bulan terakhir ini memberikan harapan bahwa sektor pariwisata mulai kembali stabil,” tambahnya.
Ia juga menilai bahwa momentum akhir tahun perlu dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata. “Dengan banyaknya agenda wisata dan budaya di Aceh, potensi kedatangan wisatawan bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.
Tasdik menegaskan, data yang dirilis BPS ini diharapkan menjadi acuan bagi pemangku kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata. “Jika dikelola dengan baik, sektor ini bisa menjadi salah satu penopang ekonomi Aceh di masa depan,” tutupnya.


