Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Jenazah Digotong Menggunakan Sehelai Kain Sarung Akibat Tak Ada Ambulance

Satu jenazah terkapaksa digotong menggunakan tandu sehelai kain sarung. (Foto: For BSINews.id)

BSINews.id | Aceh Barat – Akibat tidak tersedia mobil ambulans, warga Gampong Pulo Teungoh, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, terpaksa menggotong jenazah dengan tandu sehelai kain sarung.

“Kami terpaksa tandu jenazah dengan berjalan kaki sejauh 2 kilo meter ke rumah saudaranya untuk dimandikan lantaran tidak ada ambulans yang membantu membawa jenazah,” kata Kepala Desa Pulo Teungoh, Nasir, Senin 8 Januari 2024.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Menurut dia, jarak ditempuh 2 kilo meter itu, dimulai dari rumah jenazah Dusun Sangkadeun, Desa Pulo Teungoh ke rumah kerabatnya di Desa Tambang kecamatan setempat.

“Jenazah ini adalah warga desa kami, namanya Ibrahim (70). Keputusan warga membawa jenazah dengan tandu kain sarung, agar jenazah bisa cepat dimandikan dan dimakamkan,” ujarnya.

Sebelumnya, dijelaskan Nasir, Ibrahim meninggal dunia karena menjadi korban diseruduk kerbau di depan rumahnya. Peristiwa tersebut terjadi pada pagi hari.

Lantas, warga sekitar yang sempat melihat Ibrahim tergelatak di tanah, langsung membawa masuk ke dalam rumah untuk melihat kondisi Ibrahim.

“Warga terkejut, karena setelah dimasukkan ke dalam rumah, ternyata Ibrahim sudah meninggal dunia. Meninggalnya Ibrahim ini diperkirakan pada pukul 09.00 WIB,” jelas dia.

Sejak pukul 09.00 WIB itu, disebutkan Nasir, pihak perangkat desa dan warga melaporkan ke pihak Puskesmas Pante Ceureumen agar dapat mendatangkan ambulans. Namun, hingga pukul 11.00 WIB, ambulans tak kunjung tiba.

BACA JUGA:  Sapi Liar Kembali Ditertibkan di Aceh Besar

“Jadi tidak ada ambulans yang datang, alasan pihak puskesmas karena ambulans sedang digunakan untuk mengantar pasien ke RSUD CND Meulaboh,” sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, Syarifah Junaidah, mengaku terkejut karena tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut dan tidak tersedianya ambulans untuk menjemput Ibrahim.

“Hah, saya tidak tahu kejadian itu, sebentar ya saya hubungi kepala puskesmas dulu,” kata Syarifah Junaidah saat dijumpai BSINews.id di kantor DPRK Aceh Barat, Senin pagi.

Beberapa menit kemudian, setelah menghubungi pihak puskesmas, Syarifah Junaidah mengatakan, bahwa ambulans sedang dipergunakan untuk keperluan membawa pasien yang lebih darurat (Urgent).

“Ada dua ambulans di puskesmas sebenarnya, tapi kedua ambulans ini digunakan untuk menjemput dan mengantar pasien urgent ke RSUD CND Meulaboh,” kata dia.

Adapun pasien urgent itu, antaranya, pasien karena minum racun dan pasien sesak nafas. Tentunya, kedua pasien ini perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut dengan cara mengantarkan ke RS tersebut.

“Kedua ambulans digunakan untuk keadaan lebih darurat, bukan berarti yang meninggal tidak penting, hanya saja perlu menunggu setelah mengantarkan pasien darurat,” pungkasnya.[]