BSINews.id | Aceh Barat – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Meulaboh, selama enam hari penuh, sukses melaksanakan kegiatan Student Work Camp (SWC) di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.
Kegiatan tersebut telah berlangsung pada Kamis, 28 Maret sampai 2 April 2024 bertema “Menguntai Asa di Tanah Sikundo”.
“Berkat dukungan kader HMI dan seluruh elemen masyarakat Desa Sikundo, kegiatan ini selesai dengan penuh kebahagian. Terima Kasih atas karja sama, dukungan dan bantuannya dari seluruh pihak, terutama PUPR Aceh Barat dan HIPMI Aceh Barat,” kata Ketua Pelaksana, Tuti Sumarni, Rabu, 3 April 2024.
Adapun beberapa kegiatan dilaksanakan di desa pedalaman kota Aceh Barat itu, antaranya, Kohati mengajar, tebar dakwah da’i pedalaman, berbagi paket sembako Ramadhan, lomba kreativitas santri, bakti sosial, aktivitas ibadah Ramadhan, mendalamkan sejarah Cut nyak Dhien dengan tokoh dan sejarah-wan di Desa Sikundo.
“Beberapa agenda kegiatan SWC sudah berjalan dengan baik tanpa kendala,” sebutnya.
Menurut Tuti, HMI Cabang Meulaboh memilih Dasa Sikundo sebagai tempat pengabdian desa selama enam hari di bulan Ramadhan karena Sikundo adalah tempat yang harus senantiasa diperhatikan dan dibangun baik dari segi pembangunan fisik maupun non fisik oleh pemerintah setempat.
“Kegiatan diarahkan di desa tersebut lantaran melihat banyaknya kekurangan di segi pembangunan fisik pun non fisik. Oleh karena itu, selain kami berupaya mengudakasi masyarakat kalangan anak-anak dan berdiskusi dengan para tokoh di desa, kami juga melakukan pemantauan berbagai aspek di desa tersebut, maka harapan kami pemerintah bisa memperhatikan secara maksimal,” ujarnya.
Senada, dikatakan Ketua Umum HMI Cabang Meulaboh, Aris Munandar, HMI dalam kegiatan tahun ini memilih Desa Sikundo, bertujuan untuk membangkitkan semangat gairah dalam pendidikan yang tertuju kepada anak-anak. Selain itu Desa Sikundo dipilih, karena salah satu desa paling terisolir di Aceh Barat.
“Menurut penelusuran kami desa ini adalah salah satu desa terisolir di Aceh Barat, paling ujung namun paling unik, indah dan potensial dalam pengembangan wisata Aceh Barat, sehingga harus senantiasa dikunjungi agar terus mendapat perhatian pemerintah setempat baik dari pembangunan infrastruktur maupun kualitas pendidikan dan karakter SDM,” imbuhnya.
Sementara itu, Bendahara Umum Desa Sikundo, Tgk Nurdin mengatakan, desa pedalaman ini masih banyak memiliki kekurangan, baik dari segi infrastruktur jalan maupun jaringan.
“Kita sangat butuh perhatian maksimal dari pemerintah setempat untuk melakukan pembangunan di Desa Sikundo, karena Sikundo merupakan desa wisata yang ditetapkan dalam SK Bupati Aceh Barat. Kami seluruh masyarakat Desa Sikundo mengucapkan terima kasih kepada HMI sudah melaksanakan kegiatan bermanfaat di desa kami,” ucapnya.
HMI minta Pemkab Aceh Barat kembangan potensi alam di Sikundo
Ketua HMI Cabang Meulaboh, Aris Munandar menyebutkan, setelah pelaksanaan kegiatan SWC, HMI Cabang Meulaboh menyorot tiga potensi desa Sikundo yang dapat dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, yaitu potensi alam, budaya dan kuliner.
Pertama, potensi alam di desa sangat beragam mulai dari perkebunan, kebun sayur, sungai, bukit dan air terjun. Semua potensi itu menjadi objek wisata yang ingin merasakan kesegaran udara alam yang jauh dari polusi. Kemudian wisata alam ini memiliki potensi untuk dijadikan aktivitas olahraga seperti hiking, berkemah dan rafting.
Kedua, potensi budaya Desa Sikundo, bisa digali tentang sejarah perjuangan Cut Nyak Dhien pra kemerdekaan. Sebab, Desa Sikundo memiliki nilai identitas dan budayanya. Kala itu Desa Sikundo salah satu tempat bergerilya Cut Nyak Dhien dan pasukannya bahkan makam anak cut nyak Dhien juga terdapat di Desa Sikundo.
Ketiga, potensi kuliner, Desa Sikundo memiliki kuliner khas yaitu ikan kereling. Kuliner ini tentunya lebih segar karena diperoleh dari sungai. Bahkan, kuliner ikan ini dianggap sebagai makanan para raja maka tak heran jika ikan kereling selalu dihidangkan pada acara-acara kebesaran atau penyambutan tamu penting.
“Melihat adanya potensi tersebut, HMI Cabang Meulaboh berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dapat melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi yang ada hingga kelak Aceh Barat memiliki desa wisata yang asri, budaya, kuliner dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Kami juga berharap ada pendidikan khusus konservasi terhadap budidaya ikan kereling di desa tersebut, agar ikan kereling terus ada,” pungkasnya.[]