News  

Göbekli Tepe, Kuil Tertua di Dunia

Göbekli Tepe di Urfa, Turki. (Foto: Wikimedia Commons)

BSINews.id – Göbekli Tepe adalah situs sejarah yang terletak di sebuah kota kuno di tenggara Turki, yang dulu bernama Edessa dan dikenal sebagai Kota Para Nabi.

Göbekli Tepe merupakan peninggalan zaman Neolitikum yang diperkirakan dibuat pada tahun 10.000 SM.

Göbekli Tepe diyakini sebagai kuil tertua di dunia dan telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Asal-usul Göbekli Tepe

Situs Gobekli Tepe ditemukan oleh seorang arkeolog Jerman bernama Klaus Schmidt.

Profesor Schmidt berargumen bahwa situs ini dibangun dalam tiga fase yang ia sebut Stratum I, II, dan III, selama periode 2.000 tahun yang dimulai pada 10.000 SM.

Kuil di situs ini terdiri dari pilar-pilar monolitik berbentuk T setinggi 3 meter, yang tersusun melingkar atau oval.

Masing-masing pilar batu kapur tersebut memiliki relief binatang seperti rusa, ular, rubah, dan singa, juga motif abstrak lainnya.

Para arkeolog percaya bahwa pilar-pilar tersebut mungkin dulunya menopang sebuah atap.

Struktur tersebut merupakan bagian paling dalam dan paling awal dari situs ini, yang menurut Schmidt dibangun pada Stratum III.

Stratum II terdiri dari bangunan-bangunan kecil berbentuk persegi panjang dengan tiang-tiang berbentuk T yang lebih kecil.

Pada periode Stratum I terdapat penemuan tulang-tulang hewan dan manusia, serta perkakas yang dibuang.

Berdasarkan penemuan tersebut, Gobekli Tepe dulunya mungkin digunakan untuk ritual pengorbanan dan pesta.

BACA JUGA:  Syamsul Rizal AZM Sampaikan Pidato Usai Terpilih sebagai Ketua IWO Aceh Barat

Apakah Göbekli Tepe Taman Eden?

Göbekli Tepe, yang terletak di daerah semi-padang gurun, dulunya merupakan wilayah dengan padang rumput hijau, hutan, dan ladang jelai serta gandum liar yang luas.

Situs ini kaya akan sisa-sisa binatang dan tumbuhan, yang dikaitkan dengan kisah Taman Eden dalam Alkitab.

Para peneliti masih berdebat apakah Göbekli Tepe benar-benar merupakan lokasi Eden, yang dijelaskan dalam Alkitab.

Terlepas dari perdebatan tersebut, Schmidt percaya bahwa Gobekli Tepe dulunya menjadi tujuan ziarah yang menarik jemaah yang hidup hingga jarak 160 kilometer dari situs ini.

Schmidt juga berpendapat bahwa peralihan dari gaya hidup berburu ke pertanian menyebabkan penurunan tanah di situs ini.

Kegiatan pertanian yang intens bahkan mengubah lanskapnya menjadi padang gurun yang kering seperti hari ini.

Sebagai kuil tertua di dunia, Gobekli Tepe tetap menyimpan banyak misteri hingga kini.

Pada perkembangannya, Gobekli Tepe mungkin tidak populer lagi dan ditinggalkan pada sekitar tahun 8000 SM.[]

Source: KOMPAS.com