BSINews.id | Banda Aceh – Nilai ekspor Provinsi Aceh pada Maret 2025 mencapai 57,03 juta dolar AS, naik 5,72 persen dibandingkan Februari 2025. Kinerja ini turut mendorong surplus neraca perdagangan luar negeri Aceh yang tercatat sebesar 26,32 juta dolar AS.
“Ekspor Aceh masih didominasi oleh komoditas batubara, dengan nilai mencapai 39,45 juta dolar AS, disusul kopi dan pupuk,” ujar Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, Jumat (2/5/2025).
Ia menambahkan, India menjadi negara tujuan ekspor terbesar Aceh dengan nilai 33,05 juta dolar AS, sementara Thailand dan Belgia berada di peringkat berikutnya.
“Sebagian besar ekspor, yaitu 76,56 persen, masih melalui pelabuhan di Aceh, sementara sisanya diekspor melalui pelabuhan provinsi lain, khususnya di Sumatera Utara,” ungkap Tasdik.
Di sisi lain, nilai impor Aceh pada Maret 2025 justru mengalami penurunan tajam sebesar 58,02 persen dibanding Februari 2025, menjadi 30,71 juta dolar AS. Meskipun demikian, angka tersebut meningkat 86,41 persen dibanding Maret tahun lalu.
“Komoditas impor utama Aceh adalah gas dan pupuk, masing-masing berasal dari Amerika Serikat dan Rusia,” sebutnya.
Dengan nilai ekspor yang melampaui impor, Aceh mencatat surplus perdagangan luar negeri untuk bulan Maret. Surplus ini sekaligus menjadi kelanjutan tren positif yang sempat terganggu pada Januari dan Februari lalu.