BSINews.id | Banda Aceh – Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menegaskan bahwa seluruh proses penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026 berjalan secara terbuka dan berintegritas. Kepala Disdik Aceh, Marthunis, menyebutkan pihaknya berkomitmen menghadirkan sistem yang adil bagi semua calon peserta didik.
“Orang tua tidak perlu cemas. SPMB tahun ini dilaksanakan bersih dan transparan, tanpa celah untuk kecurangan,” ungkap Marthunis, Selasa, 24 Juni 2025.
Pendaftaran untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Aceh sepenuhnya mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025. Aturan ini mengatur dengan jelas jalur penerimaan, seperti jalur domisili, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua/wali.
Disdik juga menekankan tidak ada lagi pembeda antara sekolah unggulan dan non-unggulan. Semua sekolah negeri, kata Marthunis, memiliki standar kualitas yang setara.
“Kami ingin menghentikan persepsi bahwa hanya sekolah tertentu yang bagus. Kurikulum, guru, dan sarana pendidikan di seluruh sekolah negeri di Aceh sudah disetarakan,” ujarnya.
Untuk memperkuat integritas sistem penerimaan siswa baru, Gubernur Aceh Muzakir Manaf telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.3.1/7031 tentang larangan gratifikasi, pungli, dan suap dalam proses SPMB.
“Tidak boleh ada pemberian dalam bentuk apapun kepada guru, kepala sekolah, maupun panitia. Kalau ditemukan pelanggaran, akan kami tindak tegas,” tegas Marthunis.
Disdik Aceh juga mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawasi proses ini, demi menciptakan pendidikan yang adil dan merata untuk seluruh anak di Aceh.
