Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Dianggap Ganggu Kenyamanan, Jalan Hauling Batu Bara PT IPE Diblokir Warga

Puluhan masyarakat memblokir jalan hauling batu bara PT IPE di Desa Tumpok Ladang. (Foto: BSINews.id)

BSINews.id | Aceh Barat – Puluhan warga terdiri dari Kecamatan Kaway XVI dan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, melakukan aksi pemblokiran jalan hauling batu bara PT Indonesia Pacific Energy (IPE). Warga berkerumun memblokir jalan tersebut di Desa Tumpok Ladang, Kaway XVI.

“Hari ini kami masyarakat blokir jalan sebagai aspirasi kami kepada pemerintah bahwa kami menuntut hauling batu bara yang diadakan pemerintah atau vendor perusahaan manapun kalau bisa jangan ada lagi,” kata salah satu warga perwakilan dari Aspirasi Pihak Perempuan, Maimunah, Senin, 27 Mei 2024.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Menurut dia, alasan adanya pemblokiran jalan tersebut karena hauling batu bara selama ini telah mengganggu kenyamanan masyarakat. Di mana jalan tempat lalu-lalang truk hauling mengalami kerusakan berat.

Imbas kerusakan jalan tersebut, kata dia, tentu mengarah kepada masyarakat. “Seperti mengganggu aktivitas masyarakat, berdebu dan tidur tak enak. Maka hauling batu bara jangan ada lagi,” ujarnya.

Maimunah mewakili puluhan masyarakat lainnya, meminta kepada pemerintah agar dapat menindaklanjuti tuntutan masyarakat untuk meniadakan hauling batu bara sekaligus memperbaiki jalan rusak di sepanjang kawasan jalan hauling batu bara PT IPE.

“Kami meminta kepada pemerintah lihat kami dan tindaklanjuti yang kami butuhkan sekarang ini, karena kami tidak ingin terulang kembali pada kondisi jalan rusak. Padahal sebelum hauling, jalan di sini bagus, tapi sekarang rusak lagi,” imbuhnya.

BACA JUGA:  PUPR Aceh Barat Juara I Pada Ajang APPD 2024, Kurdi: PUPR Akan Terus Melakukan Kinerja Terbaik

Senada dikatakan satu warga lainnya, yakni Rahmad Humaidi, sebelum adanya lalu-lalang truk hauling batu bara, jalan tersebut mulus. Namun lambat laun rusak dan mengganggu kenyamanan warga.

“Sejak ada hauling batu bara masyarakat sudah mulai terganggu, mungkin karena polusi udara yang buruk, jemuran baju berdebu, kebisingan, jadi kami minta kepada pemerintah tindaklanjuti tuntutan warga,” pungkasnya.

Adapun puluhan warga melakukan aksi unjuk rasa terdiri dari Desa Pucok Reudeup, Reudeup, Bale, Kecamatan Meureubo. Kemudian, Desa Tumpok Ladang, Pasi Teungoh, Pasi Aceh, Kecamatan Kway XVI, Kabupaten Aceh Barat.[]