Dari Warung Kopi Lemben Menyulut Api Seni Aceh Barat

T. Nasruddin MA (Lemben) : "Mimpi Besar Galeri Seniman Aceh Barat dalam Bingkai Syariah"

T. Nasruddin MA (Lemben) Salah satu seniman di Aceh

BSINews.id | Aceh Barat – Suasana hangat warung kopi di sudut Kota Meulaboh sore itu semakin berwarna ketika sosok bersahaja, Teuku Nasruddin MA, atau akrab disapa Lemben, berbincang santai dengan wartawan BSINews.id.

Mengenakan topi khas Newsboy Vintage ala Peaky Blinders, kaos merah santai, celana abu-abu, dan sandal kulit hitam, Lemben sesekali mengepulkan asap rokoknya sambil menyeruput kopi pancung yang terhidang di meja Besi berlapis keramik diatasnya.

Di tengah keakraban itu, Lemben menyuarakan harapannya:
“Galeri seniman dan museum sejarah seni harus dibangun, supaya karya seni kita lebih terarah dan bermartabat dalam bingkai syariah. Musik, khususnya, harus kita gerakkan. Banyak lagu luar membanjiri kita. Ke depan, lagu-lagu Aceh dengan ciri khas genre Meulaboh Dangdut harus lebih dibudayakan,” ujarnya penuh semangat.

Menurut Lemben, semua aktivitas seni dan budaya seperti seni rupa, musik, teater, hingga sastra, harus terdata rapi dan terorganisir. Ia berharap Dewan Kesenian Aceh (DKA) Aceh Barat bisa merangkul seluruh seniman dan budayawan untuk bersatu, serta menyediakan tempat khusus bagi mereka untuk berekspresi.
“Selama ini, kami hanya mampu berkumpul di warung kopi. Sudah saatnya ada ruang yang layak untuk seniman berkembang,” tambahnya.

Mengenang masa lalu, Lemben pun berbagi cerita tentang kejayaan karyanya di era 2000-an. Salah satu lagu populernya berjudul “Nyoe Nyoe Koen (Boh Manok)”, ciptaan Baigon CS, di mana Lemben turut menyumbangkan suaranya dalam kolaborasi tersebut. Lagu tersebut mewarnai masa keemasan musik Aceh dengan warna kedaerahan yang kuat.

BACA JUGA:  Akhir Pekan, Warga Ramaikan Stadion Lhong Raya untuk Olahraga Pagi

Dengan suara serak yang khas, Lemben membawakan sepenggal lirik lagu itu saat diminta teman-temannya:

“Ole Ole Onang Onang,
Tupe Mabok Peulandok Mumang,
Troeh Ticem Batok di Antok Key Key Mumang,
Lagu Lagu Sipatak Lagak Lagak Sipatu,
Tanoh Cu Tincak Tincak Tanoh Cak Tincu Tincu,
Lop Lop Manoek Dilikot Tinggai Saboh,
Boh Boh Boh Manok…”

Sambil mengenang, Lemben mengisahkan pembuatan video klip lagu tersebut yang mengambil lokasi di Jalan Kaye Adang Banda Aceh, Taman Budaya, hingga Rumah Aceh, dengan pengambilan gambar yang ditangani oleh kameramen TVRI Aceh.

Kini, di tengah perubahan zaman, Lemben tetap menjadi sosok yang setia mengawal perjalanan seni Aceh Barat. Lewat semangatnya, ia ingin memastikan bahwa generasi muda kelak akan mengenal, mencintai, dan bangga dengan karya-karya seni daerahnya sendiri bukan hanya menjadi penonton budaya asing.

Penulis: ARIFFAHMIEditor: Redaksi