BSINews.id | Banda Aceh – BMKG Sultan Iskandar Muda mengingatkan masyarakat Aceh agar waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemantauan terbaru menunjukkan adanya 56 titik panas di sejumlah wilayah Aceh.
Prakirawan BMKG, Dedi, menjelaskan angin di daratan Sumatra relatif lemah, berkisar 10–19 knot, sementara di Samudera Hindia barat Sumatra lebih kencang, 26–27 knot. Kondisi ini dapat memicu belokan angin (shearline) yang mendukung pertumbuhan awan hujan.
“Suhu udara di Aceh berkisar 24–33 derajat Celcius, sedangkan di dataran tinggi antara 16–28 derajat Celcius”. Ujarnya, Sabtu (20/9/2025).
Meski peluang hujan ada, keberadaan titik panas menandakan risiko karhutla masih tinggi. Karena itu, masyarakat diimbau tidak membuka lahan dengan cara membakar, mewaspadai asap yang dapat mengganggu kesehatan, segera melaporkan bila melihat api atau asap ke aparat desa, damkar, atau BPBD setempat, serta menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di wilayah rawan asap.
“Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita cegah kebakaran agar tidak menimbulkan dampak lebih luas bagi kesehatan dan keselamatan,” tambah Dedi.