Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Adopsi AI Industri Pertambangan Jadikan Indonesia Top Global

Nezar Patria (Wamen Komdigi) Photo: Biro Humas Kementerian Komdigi

BSINews.id | Jakarta – Melalui Siaran Pers No. 61/HM-KKD/04/2025 yang dirilis pada Kamis, 24 April 2025 oleh Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyampaikan bahwa adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di sektor pertambangan berpotensi besar menempatkan Indonesia sebagai pemain global dalam waktu satu dekade ke depan.

Dalam acara Indonesia AI Day For Mining Industry di Jakarta Pusat, ia menekankan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi produksi dan optimalisasi rantai pasok, tetapi juga mendorong praktik pertambangan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Nezar juga menyoroti pentingnya pengembangan teknologi AI yang hemat energi sebagai langkah strategis menuju industri digital masa depan yang lebih hijau.

Berikut Siaran Pers lengkapnya :

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan, adopsi teknologi AI dalam industri pertambangan dapat menempatkan Indonesia sebagai negara berpengaruh di dunia atau top global, setidaknya dalam satu dekade ke depan.

Pemanfaatan teknologi AI oleh pelaku industri pertambangan mengukuhkan posisi Indonesia sebagai global player dengan praktik pertambangan yang efektif, efisien dan berkelanjutan,” tegasnya dalam Indonesia AI Day For Mining Industry di Jakarta Pusat, Kamis (24/04/2025).

Nezar Patria menyatakan, penggunaan teknologi AI pada industri pertambangan mampu mengoptimalisasi supply chain dan juga kegiatan produksi yang lebih efisien. “Analisis data dan pengambilan keputusan yang diakselerasi oleh AI dapat mempercepat seluruh siklus mulai dari eksplorasi, pengambilan produksi hingga distribusi mineral,” tuturnya.

BACA JUGA:  Peringatan Hardiknas 2025 di Sabang Jadi Momentum Menuju Generasi Emas 2045

Bahkan, menurutnya, penggabungan machine learning dengan computer vision memudahkan pengerjaan satu lahan pertambangan hanya dalam tempo hitungan jam. Menurut Nezar Patria hal itu bisa dibandingkan dengan tenaga manusia yang membutuhkan kurang lebih satu pekan dalam proses pengerjaan satu lahan tambang.

Karena AI mampu meningkatkan produktivitas. Dan ini memang tujuan dari adopsi teknologi AI dengan potensi mencapai USD 308 Miliar. Kemampuan otomasi juga membantu mengurangi beban kerja dan waktu bagi penambang, sehingga dapat fokus pada high value activities, misalnya inovasi dan kreativitas bisnis,” jelasnya.

Meski ada kekhawatiran akan dampak terhadap tenaga kerja di industri pertambangan, Nezar Patria meyakini adopsi teknologi AI akan dapat menciptakan nilai tambah dalam hasil pertambangan dengan mewujudkan pertambangan yang sustainable.

Selain itu, risiko dampak lingkungan dapat lebih minimal juga dapat menerapkan dekarbonisasi dan pengelolaan limbah penambangan,” ujarnya.

Menurut Nezar Patria, ke depan, ada tren pemanfaatan GPU (Graphics Processing Unit) sebagai engine teknologi AI yang lebih ramah lingkungan dengan pemanfaatan energi yang lebih efisien dan risiko kerusakan lingkungan minimal. “Saya kira ini harus menjadi komitmen di masa depan karena penggunaan AI otomatis membutuhkan energi. Trend ke depan, akan ada persaingan pengembangan industri AI yang less power consumption,” tandasnya.