RS Pendidikan USK Masuk Bluebook Bappenas, Perkuat Layanan Kesehatan Aceh

BSINews.id | Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK) mencatat capaian penting dalam pengembangan pendidikan kedokteran dan layanan kesehatan di Aceh. Proyek Rumah Sakit Pendidikan USK (USK Teaching Hospital) resmi masuk dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (Bluebook) milik Bappenas untuk periode 2025–2029.

Langkah strategis ini menegaskan komitmen Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, dalam mendorong kampus tertua di Aceh itu menuju universitas berkelas dunia, dengan daya saing di bidang kesehatan dan riset.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Rektor menjelaskan, keberhasilan masuknya proyek RS Pendidikan ke dalam Bluebook merupakan hasil kerja panjang dan kolaborasi lintas unit di USK. “Usaha ini telah dimulai sejak 2016, dan Alhamdulillah saat ini sudah berhasil masuk dalam Bluebook Bappenas,” ujarnya.

Proyek senilai sekitar Rp1,1 triliun tersebut akan menjadi fondasi utama integrasi antara pendidikan kedokteran, penelitian klinis, dan pelayanan masyarakat. Rumah sakit ini dirancang sebagai fasilitas modern berstandar internasional yang akan melayani kebutuhan klinis sekaligus mendukung riset kedokteran tropis dan gizi masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Perencanaan dan Bisnis USK, Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng, memimpin koordinasi strategis dengan kementerian dan lembaga nasional. Sementara itu, Dr. Muzailin Affan, Kepala Kantor Urusan Internasional USK, berperan sebagai tokoh kunci dalam komunikasi intensif dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai calon mitra pendanaan luar negeri.

BACA JUGA:  Buku Hasan Tiro Jadi Saksi Pergulatan Intelektual dan Sejarah Aceh

Dekan Fakultas Kedokteran USK, Safrizal Rahman, menegaskan bahwa aspek akademik dan kebutuhan pendidikan kedokteran menjadi prioritas dalam desain proyek ini. Dukungan teknis dan administrasi turut diperkuat oleh tim khusus bersama Direktorat Perencanaan dan Kemitraan USK, yang terlibat dalam penyusunan dokumen hingga tahap finalisasi di Bappenas.

Menurut Taufiq, keberhasilan ini merupakan hasil konsistensi dan kesabaran tim dalam menyelaraskan visi universitas dengan prioritas pembangunan nasional.

“Masuknya proyek ini ke Bluebook menunjukkan bahwa pemerintah pusat melihat pentingnya kehadiran rumah sakit pendidikan di Aceh. Ini bukan hanya proyek USK, tapi investasi strategis untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan SDM di kawasan barat Indonesia,” ujarnya.

Setelah masuk Bluebook, USK akan melanjutkan tahapan menuju Greenbook serta mempersiapkan kerja sama pendanaan dengan JICA.

Langkah ini memperkuat posisi USK sebagai perguruan tinggi dengan visi global yang tetap berakar di daerah, serta berperan aktif dalam memajukan pendidikan, riset, dan layanan kesehatan bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya.

 

Penulis: MALIKA ISLAMI ARIFAEditor: Redaksi