BSINews.id | Banda Aceh – Pelaksana Harian (PLH) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Arifatul Khorida, menegaskan bahwa pembayaran jasa medis bagi tenaga kesehatan tetap berjalan normal. Hal ini disampaikan sebagai tanggapan atas aspirasi sejumlah perawat, bidan, tenaga medis, dan staf administrasi yang menilai sistem remunerasi belum transparan.
Menurutnya, aspirasi tersebut disampaikan secara damai di lingkungan internal rumah sakit dan tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
“Ini bukan aksi demo, melainkan penyampaian aspirasi. Pelayanan rumah sakit tetap berjalan seperti biasa,” ujar Arifatul, Rabu (18/9/2025).
Ia menjelaskan, selama ini jasa medis tetap dibayarkan sesuai klaim BPJS Kesehatan yang diterima rumah sakit. Hanya saja, ada beberapa penyesuaian mengikuti perkembangan kondisi keuangan dan operasional RSUDZA.
“Tidak ada penundaan pembayaran. Jasa bulan Juli sudah kita bayarkan, untuk bulan Agustus juga sudah diproses. Ke depan, sistem akan kita perbaiki agar lebih transparan dengan melibatkan perwakilan tenaga kesehatan,” tegasnya.
Terkait isu beredarnya SK tim remunerasi, ia menegaskan dokumen tersebut belum difungsikan karena masih dalam tahap revisi.
“Ada tudingan bahwa tim di SK itu sudah menerima sesuatu, padahal tidak benar. SK belum dijalankan karena ada perubahan nama, sehingga belum ada satu pun yang menerima,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan RSUDZA yang tetap bekerja memberikan pelayanan terbaik di tengah dinamika internal ini.
“Terima kasih atas dedikasi teman-teman semua. Aspirasi yang disampaikan akan kita tampung, kita benahi, dan pastinya dilakukan sesuai aturan,” tutupnya.
