BSINews.id | Banda Aceh – Citra satelit MODIS (Terra, Aqua, Suomi NPP) dan NOAA20/VIIRS yang dirilis BMKG pada 25 Agustus 2025 mendeteksi 26 titik panas (hotspot) di wilayah Provinsi Aceh. Data tersebut menjadi indikasi awal adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah.
Forecaster on Duty BMKG Aceh, Muhammad Niza Andria, menyebutkan bahwa sebaran hotspot meliputi sejumlah kabupaten/kota, antara lain: Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Lhokseumawe, dan Subulussalam.
“Titik panas yang muncul ini harus menjadi perhatian bersama, terutama bagi pemerintah daerah dan masyarakat di kawasan rawan. Kondisi cuaca kering saat ini memperbesar potensi karhutla,” jelas Niza, Selasa (26/8/2025).
BMKG meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran, seperti membakar lahan atau sampah. Selain itu, koordinasi lintas sektor sangat diperlukan untuk memperkuat pencegahan dan penanganan dini jika terjadi karhutla.
BMKG Aceh menegaskan akan terus memperbarui informasi harian terkait titik panas dan kondisi cuaca agar masyarakat dan instansi terkait dapat mengambil langkah antisipasi lebih awal.