BSINews.id | Banda Aceh – Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh mengalami kenaikan sebesar 2,70 persen pada Juli 2025, yakni dari 123,22 menjadi 126,52. Kenaikan ini menandakan bahwa daya beli petani terhadap barang dan jasa mengalami perbaikan dibanding bulan sebelumnya
Plt. Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, menjelaskan bahwa seluruh subsektor mengalami peningkatan NTP, kecuali subsektor peternakan. “Kenaikan NTP Juli 2025 terutama terjadi pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, serta perikanan,” kata Tasdik.
Peningkatan paling signifikan berasal dari subsektor tanaman pangan yang naik 4,68 persen, disusul tanaman hortikultura (3,47%), dan tanaman perkebunan rakyat (2,50%). Adapun subsektor perikanan naik 2,05 persen, sementara peternakan mengalami penurunan 0,52 persen.
“Komoditas utama yang memengaruhi peningkatan NTP di antaranya gabah, pinang, dan kopi,” tambah Tasdik.Dari sisi indeks harga yang dibayar petani (IB), terjadi kenaikan sebesar 0,24 persen, didorong oleh naiknya harga konsumsi rumah tangga, terutama pada komoditas beras, bawang merah, dan rokok kretek filter.
Kenaikan NTP secara umum menunjukkan posisi petani masih cukup kuat dalam mempertahankan daya beli terhadap kebutuhan konsumsi maupun biaya produksi. Namun, BPS mencatat fluktuasi harga yang terjadi pada subsektor peternakan tetap menjadi perhatian untuk evaluasi mendatang.