Direktur Forum Bisnis dan Investasi Aceh (ForBina), Muhammad Nur, menyoroti lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) di Aceh, khususnya di sektor industri yang tengah berkembang. Ia menilai pemuda Aceh belum siap memanfaatkan peluang kerja dari masuknya investasi besar.
“Pemuda Aceh belum optimal dalam bersaing di dunia pekerjaan. Ketika dibuka lowongan kerja untuk posisi strategis seperti ahli geologi atau top manager di sektor energi, pelamar dari luar Aceh jauh lebih banyak dan kompetitif,” kata Muhammad Nur, Jumat (25/7/2025).
Ia mencontohkan, rekrutmen besar-besaran di sektor energi baru-baru ini didominasi oleh pelamar dari Pulau Jawa.
“Dulu waktu ExxonMobil masih di sini, orang Aceh hanya jadi tukang bersih-bersih dan potong rumput. Sekarang masih begitu. Padahal syaratnya jelas, minimal pengalaman dua tahun. Kalau tidak siap, tidak akan diterima,”
Muhammad Nur memperingatkan, jika kondisi ini terus dibiarkan, maka posisi strategis di berbagai investasi di Aceh akan dikuasai tenaga kerja luar daerah, sementara warga lokal hanya mengisi posisi buruh kasar.