BSINews.id | Banda Aceh – Pemerintah melalui Tugas Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih resmi meluncurkan program nasional ini di Aceh. Kegiatan peluncuran sekaligus dialog percepatan musyawarah gampong khusus pembentukan koperasi berlangsung di Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Kamis (22/5/2025).
Dalam sambutannya, Wamen Koperasi Ferry menyebut pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai langkah bersejarah bagi pembangunan ekonomi desa. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusan luar biasa dalam mendukung program ini.
“Lebih dari empat juta masyarakat kita, terutama di desa, terjerat pinjaman online. Ini memprihatinkan. Melalui koperasi desa, kita ingin hadirkan solusi nyata dan membangun kemandirian ekonomi dari bawah,” ujar Ferry.
Ferry juga menegaskan bahwa koperasi ini akan menjadi lembaga desa yang dikelola langsung oleh warga dan pemerintah desa, dengan kegiatan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat seperti simpan pinjam, toko sembako, apotek, klinik, hingga gudang logistik dan truk distribusi.
“Koperasi Merah Putih tidak hanya akan menjadi tempat simpan pinjam, tapi juga pusat aktivitas ekonomi desa. Bahkan akan dilengkapi cold storage, klinik, hingga menjadi agen gas LPG,” lanjutnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya turut mengapresiasi semangat kolaboratif dari seluruh unsur di Aceh. Ia menekankan pentingnya gotong royong dalam percepatan pembentukan koperasi demi kemandirian desa.
Program ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, yang menargetkan pembentukan koperasi di 6.500 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Khusus Aceh, pemerintah menargetkan seluruh gampong akan segera memiliki koperasi sendiri melalui musyawarah gampong khusus.
Dengan hadirnya koperasi di tingkat desa, pemerintah berharap ketergantungan masyarakat terhadap lembaga keuangan nonformal yang mencekik dapat ditekan, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.