BSINews.id | Aceh Barat –Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Meulaboh untuk bulan Desember 2023 dalam siaran langsung melalui kanal YouTube resminya, bps.kab.acehbarat, pada Selasa, 2 Januari 2024.
Dalam pemaparannya, Kepala BPS Kabupaten Aceh Barat, Rudi Hermanto, menyampaikan bahwa Meulaboh mengalami deflasi month-to-month (m-t-m) sebesar 0,67% pada Desember 2023. Angka ini menunjukkan penurunan harga secara umum dibandingkan bulan sebelumnya.
“Pada bulan Desember 2023 di Kota Meulaboh telah terjadi deflasi secara month-to-month sebesar 0,67%,” ujar Rudi Hermanto dalam siaran langsung tersebut.
“Deflasi ini disebabkan oleh turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,01%.”
Sementara itu, dua kota IHK lainnya di Aceh yaitu Banda Aceh dan Lhokseumawe mengalami inflasi m-t-m masing-masing sebesar 0,25% dan 0,12%. Secara agregat, gabungan ketiga kota di Aceh mencatat inflasi sebesar 0,09% pada bulan Desember.
Penurunan harga di Meulaboh terutama disebabkan oleh deflasi pada sejumlah komoditas pangan, khususnya ikan. Rudi menjelaskan bahwa beberapa komoditas penyumbang deflasi m-t-m terbesar adalah ikan tongkol (0,48%), ikan dencis (0,30%), cabai merah (0,18%), ikan tuna (0,04%), dan ikan sisik (0,02%).
“Ikan tongkol dan ikan dencis menjadi penyumbang utama deflasi, disebabkan oleh meningkatnya pasokan menjelang akhir tahun, sehingga harga turun di pasaran,” jelas Rudi.
Meski demikian, tidak semua kelompok pengeluaran mengalami penurunan. Beberapa kelompok justru mencatatkan inflasi, seperti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik 1,3%, transportasi naik 0,09%, dan kelompok perlengkapan serta pemeliharaan rumah tangga naik 0,05%. Komoditas yang menyumbang inflasi antara lain emas perhiasan (0,08%), bawang merah (0,08%), makanan ringan (0,03%), ikan kembung (0,03%), dan telur ayam ras (0,03%).
Lebih lanjut, Rudi Hermanto juga memaparkan perkembangan inflasi secara year-on-year (yoy) atau perbandingan dengan Desember 2022. Kota Meulaboh mencatat inflasi yoy sebesar 1,42%, sedikit lebih rendah dibandingkan Banda Aceh (1,53%) dan Lhokseumawe (1,56%). Secara agregat, inflasi yoy Aceh mencapai 1,53%.
Kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi yoy terbesar di Meulaboh adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan kenaikan 5,94%, diikuti oleh kelompok kesehatan (5,48%), dan perlengkapan rumah tangga (3,15%). Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga tidak mengalami perubahan indeks harga.
“Secara year-on-year, inflasi Meulaboh masih tergolong rendah dan terkendali. Ini menunjukkan stabilitas harga di sebagian besar sektor konsumsi masyarakat, meskipun beberapa kelompok seperti kesehatan dan perawatan pribadi mengalami kenaikan signifikan,” ujar Rudi.
Komoditas penyumbang inflasi yoy di antaranya beras (1,14%), emas perhiasan (0,37%), cabai merah (0,29%), mobil (0,19%), dan rokok kretek filter (0,17%). Di sisi lain, deflasi yoy didorong oleh turunnya harga ikan kembung (0,63%), ikan tongkol (0,59%), ikan dencis (0,50%), telur ayam ras (0,10%), dan ikan tuna (0,04%).
Secara nasional, inflasi yoy pada bulan Desember 2023 tercatat sebesar 2,61%. Dari 90 kota IHK di Indonesia, seluruhnya mengalami inflasi yoy. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep, Jawa Timur (5,08%), sementara yang terendah di Kota Bandung, Jawa Barat (0,63%). Meulaboh berada di urutan ke-89, Lhokseumawe di urutan ke-86, dan Banda Aceh di urutan ke-87.
“demikian Bapak Ibu yang kami hormati rilis berita resmi statistik pada hari Selasa 2 Januari 2024 Semoga dapat menambah informasi dan memberikan insighti bagi para pengguna data Terima kasih” pungkas Rudi dalam penutupan rilis resmi statistik tersebut.