BSINews.id | Banda Aceh – Gerakan Rakyat Menggugat (GRAM) kembali menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada Rabu (7/5/2025). Massa yang terdiri dari mahasiswa UIN Ar-Raniry dan Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) ini menginginkan respons tegas dari pihak DPRA terkait sejumlah isu nasional dan lokal.
Koordinator Lapangan GRAM, Misbah Hidayat, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk desakan agar Ketua DPRA, Zulfadhli, segera menanggapi tuntutan mereka yang meliputi penolakan terhadap UU TNI, masalah dalam RUU Polri, serta penolakan terhadap pendirian empat batalyon baru di Aceh.
“Ini aksi kami yang ketiga, namun sampai sekarang DPRA belum memberikan respons yang tegas terhadap tuntutan kami. Kami akan terus menekan mereka untuk bertindak,” ungkap Misbah dalam orasinya.
Selain itu, mereka juga menyoroti masalah lokal, seperti evaluasi dana Otsus dan kerusakan lingkungan akibat proyek PSN di Tangse. Meskipun pihak DPRA menerima tuntutan tersebut, mahasiswa kecewa karena tidak ada tindakan nyata dalam menanggapi tuntutan mereka.