BSINews.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat inflasi sebesar 1,61 persen pada April 2025 secara bulanan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,17 persen.
Kenaikan harga terbesar berasal dari kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga, yang mencatat inflasi sebesar 5,86 persen dan menyumbang andil 0,88 persen terhadap inflasi bulanan. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah tarif listrik, diikuti oleh cabai merah, emas perhiasan, ikan tongkol, dan bawang merah.
“Inflasi April ini didorong oleh beberapa komoditas strategis, terutama dari sisi energi dan bahan pangan,” kata Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, pada Jumat (2/5/2025).
Secara tahunan, inflasi Aceh tercatat sebesar 3,11 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar adalah ikan tongkol, sigaret kretek mesin (SKM), cabai merah, minyak goreng, ikan dencis, dan kelapa.
BPS juga mencatat bahwa inflasi terjadi di seluruh wilayah penghitungan di Aceh. Inflasi bulanan tertinggi tercatat di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 2,15 persen, sedangkan terendah di Aceh Tamiang sebesar 0,79 persen.
Sebaliknya, sejumlah komoditas mengalami penurunan harga dan menahan laju inflasi, seperti daging ayam ras, cabai rawit, tomat, dan udang basah.
“Data ini penting sebagai bahan evaluasi bersama, terutama dalam menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok di daerah,” ujar Tasdik.