Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Santri Ponpes Buket Iqra Keluhkan Polusi dan Kebisingan Akibat Lalu Lalang Truk Batu Bara

Ketua Pansus DPRK Aceh Barat Ramli, S.E : Akan Kami Sampaikan dalam Laporan Resmi ke Paripurna dan Bupati"

Resyad Joed Loen (Santri Ponpes Buket Iqra)

BSINews.id | Aceh Barat – Aktivitas pengangkutan batu bara yang yang melewati daerah Pondok Pesantren Buket Iqra di Gampong Tumpok Ladang Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat menuai kritik dari para santri. Selasa, 29 April 2025.

Kebisingan dan debu yang ditimbulkan akibat lalu lalang kendaraan berat disebut mengganggu proses belajar dan ibadah para santri.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Resyad Joed Loen, salah seorang santri Ponpes Buket Iqra, mengungkapkan keresahannya terhadap kondisi lingkungan pesantren yang berada di jalur hauling batu bara tersebut.

Banyak kendaraan lalu-lalang, suaranya besar sekali. Ketika tidur, sering terganggu, apalagi saat sedang mengaji atau mendengar guru mengajar, jadi tidak kedengaran. Malahan bola kaki yang terlempar ke jalan pernah tergilas mobil karena jalan depan itu sangat sibuk. Teman-teman juga ada yang batuk-batuk karena debu,” ujarnya.

Resyad juga menyebutkan bahwa pihak perusahaan pernah memberikan layanan pengobatan gratis, namun keluhan utama para santri tetap berkaitan dengan kebisingan dan polusi. Ia berharap adanya solusi nyata dari perusahaan maupun pemerintah.

Kami berharap ada pagar atau penghalang suara, supaya tidak terlalu bising dan debu tidak masuk ke area pesantren,” tambahnya.

Keluhan tersebut disampaikan langsung dalam kunjungan lapangan Panitia Khusus (Pansus) DPRK Aceh Barat yang tengah meninjau dampak aktivitas pertambangan terhadap masyarakat.

Ketua Pansus DPRK Aceh Barat, Ramli, S.E, mengaku menemukan banyak persoalan di sepanjang jalur hauling PT IPE. “Hari ini kita lihat beberapa temuan janggal, mulai dari banyaknya batu bara yang berserakan di jalan, kondisi jalan yang rusak meski baru diperbaiki, hingga jembatan yang belum selesai dibangun,” ungkap Ramli.

BACA JUGA:  Indonesia Kirim Tim INASAR untuk Bantu Korban Gempa di Myanmar

Menurutnya, seluruh hasil temuan lapangan akan dirangkum dalam laporan pansus untuk disampaikan dalam forum dengar pendapat bersama pihak perusahaan. Laporan tersebut juga akan dibawa ke rapat paripurna DPRK dan diteruskan kepada Bupati Aceh Barat sebagai bahan rekomendasi tindak lanjut.

Keluhan para santri ini akan kami sampaikan dalam bentuk laporan resmi. Kami berharap perusahaan bertanggung jawab dan pemerintah bertindak cepat demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” tutup Ramli.

Penulis: ARIFFAHMIEditor: Redaksi