BSINews.id | Aceh Barat – Ratusan warga melakukan aksi menghadang mobil pengangkut batu bara di perbatasan antara Gampong Alue Tampak dan Gampong Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, pada Jumat malam (11/4/2025).
Aksi massa yang berlangsung sejak usai magrib tadi sempat memanas, bahkan terjadi kericuhan dan adu mulut antara warga dengan sejumlah pemilik mobil dan vendor tambang. Masyarakat menuntut penghentian sementara aktivitas angkutan batu bara yang dinilai meresahkan dan merugikan warga sekitar.
Dalam situasi tersebut, hadir anggota DPRK Aceh Barat Ramli, S.E., yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRK tentang Pertambangan dan Aset. Ia mengatakan bahwa masyarakat telah lama menyuarakan keresahan terhadap aktivitas pengangkutan batu bara tersebut.
“Masyarakat sudah lama menyampaikan keluhannya. Bahkan sejak awal bulan puasa lalu mereka sudah ingin aksi, namun diminta ditunda sampai setelah lebaran agar tidak mengganggu suasana ibadah,” ujar Ramli.
Ramli juga mengungkapkan bahwa terdapat kejanggalan terkait operasional perusahaan tambang, khususnya dalam hal perizinan hauling (pengangkutan). Ia menyebut bahwa MOU antara perusahaan dengan pemda Aceh Barat sudah kedaluwarsa sejak enam bulan lalu, dan hingga kini tidak diperpanjang.
“Perusahaan tidak mengindahkan tuntutan masyarakat. Masa berlaku izin hauling sudah lama berakhir, saya punya dokumennya. Bahkan, Bupati baru pun belum pernah mengeluarkan izin terkait hauling ini,” tambahnya.
Kericuhan sempat makin memanas ketika seorang warga hampir menjadi korban penusukan oleh oknum tak dikenal. Ramli mengaku berada di lokasi saat kejadian dan turut membantu mengamankan situasi.
“Ada yang membawa pisau, saya sempat diancam, tapi berhasil saya tangkap. Saya akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib,” katanya.
Massa menuntut pihak perusahaan dan pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti aspirasi mereka. Mereka menyatakan akan terus menahan truk-truk pengangkut batu bara sampai ada kejelasan hukum dan jaminan keamanan.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi masih dijaga ketat oleh aparat keamanan untuk mencegah terjadinya bentrokan lanjutan.