BSINews.id | Aceh Barat –H. Muhammad Fadhil Rahmi, Lc., M.Ag., calon Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030, melakukan kunjungan silaturahmi politik ke beberapa titik di Aceh Barat pada Sabtu (27/10/2024).
Acara ini merupakan bagian dari safari politiknya ke 23 kabupaten/kota di Aceh. Dalam kunjungan ini, Fadhil Rahmi menyampaikan visi dan pesannya kepada masyarakat, tokoh, serta tim pemenangan di posko Rumah Kita Bersama Aceh Barat.
“Alhamdulillah, ini adalah bagian dari safari silaturahmi politik kami. Insya Allah, kami akan mengunjungi seluruh kabupaten/kota. Hari ini giliran Aceh Barat, dan ini kebetulan menjadi kabupaten pertama yang kami singgahi. Kami ingin mengambil inspirasi dan semangat patriotisme masyarakat Aceh Barat untuk memotivasi kemenangan di Pilkada 27 November nanti,” ujar Fadhil Rahmi.
Selain berdialog dengan warga, Fadhil juga melibatkan anak muda dalam kegiatan olahraga. “Nanti sore, saya ajak anak-anak muda di sini main basket dan futsal. Biar mereka tahu bahwa selain politisi, saya juga penggemar olahraga,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan pentingnya menjaga suasana damai selama kontestasi Pilkada. “Ini adalah kompetisi yang sementara. Setelah Pilkada, kita tetap bersaudara. Kepada para pendukung, saya minta gunakan cara-cara cerdas dan santun. Berpolitiklah dengan adu gagasan, bukan menyebar kebencian atau mencari kesalahan lawan,” pesan Fadhil.
Terkait program unggulannya, Fadhil memastikan akan memerhatikan semua daerah secara proporsional. “Keadilan bukan berarti pemerataan, tetapi sesuai kebutuhan. Jika kebutuhan Aceh Barat lebih besar, maka perhatian juga lebih besar. Kami fokus pada peningkatan kualitas SDM dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, seperti pertanian dan kelautan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perlunya dialog damai dengan pemerintah pusat untuk memastikan implementasi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) secara penuh. “Kami ingin pasal-pasal dalam UUPA, seperti pemindahan kewenangan dari BPN ke Badan Pertanahan Aceh (BPA) dan pengakuan zakat sebagai pengurang pajak, benar-benar dijalankan. Soal dana otonomi khusus (otsus) yang berakhir 2027, kami akan mendorong agar diperpanjang atau dipermanenkan,” paparnya.
Fadhil mengakhiri dengan menegaskan bahwa perhatian dan komitmennya akan diberikan merata ke seluruh Aceh. “Aceh Barat, Pantai Timur, hingga wilayah Tengah dan Selatan semua prioritas. Yang terpenting, kita bersama-sama menjaga perdamaian dan keistimewaan Aceh untuk generasi mendatang,” pungkasnya.