BSINews.id | Aceh Barat – Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, mengatakan Festival Rapai Aceh Tahun 2024 diselenggarakan di Aceh Barat sebagai upaya pemajuan dan pelestarian kebudayaan Aceh. Selain itu bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya Aceh.
“Diselenggarakannya Festival Rapai ini selain untuk memajukan dan mengembangkan nilai seni dan budaya, juga memperkaya keberagaman kesenian Aceh, khususnya kesenian rapai,” kata Bustami Hamzah, dalam sambutannya saat membuka Festival Rapai Aceh, di Lapangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat, Jumat, 19 Juli 2024 malam.
Bustami mengaku bangga dapat berhadir di lapangan tersebut bersama para pelaku seni dan budaya di Aceh, khususnya Aceh Barat.
“Kami ucapkan selamat datang kepada para pelaku seni dan budaya seluruh Aceh,” katanya.
Menurut Bustami, tarian rapai geleng ini tentunya mengandung nilai tradisi, nilai budaya, nilai keindahan, dan nilai kekompakan.
Dengan begitu, kata Bustami, tari rapai geleng menjadi salah satu tari tradisional dalam masyarakat Aceh yang cukup populer di kalangan masyarakat Aceh saat ini.
“Sebagai sebuah karya seni dari masyarakat yang sangat dekat dan lekat dengan nilai-nilai keislaman,” ujarnya.
“Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2014, tari rapai geleng telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda,” sambungnya.
Pj Gubernur mengatakan sebagai bentuk upaya pemajuan kebudayaan menurut Undang Undang Nomor 5 Tahun 2017, Festival Rapai Aceh Tahun 2024 ini bertujuan sebagai wahana membangun silaturahmi bagi para pelaku seni Rapai di Aceh.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk apresiasi karya seni bagi pelaku seni dan seniman untuk menampilkan karya seni terbaiknya,
Kemudian festival ini juga bertujuan sebagai salah satu wadah bagi pelaku seni dan seniman untuk mengapresiasikan bakat dan kemampuan seni dalam bentuk perlombaan.
Selanjutnya, sebagai ruang untuk edukasi kesenian Aceh melalui tarian rapai, sehingga kelak anak-anak muda Aceh dapat terus melestarikan kesenian rapai dan mempromosikannya ke tingkat nasional maupun internasional.
“Semua tujuan ini penting kita capai sebagai salah satu wadah untuk melestarikan kebudayaan Aceh. Karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen akan terus menyelenggarakan event kebudayaan Aceh baik dalam bentuk kesenian tari maupun cabang kesenian lainnya,” kata Pj Gubernur.
Ia meyakini, dengan banyaknya event kesenian di Aceh, maka kebudayaan Aceh akan terus lestari sesuai dengan tagline ‘Lestarikan Budaya Majukan Pariwisata.’
Oleh karena itu, ia mengimbau para peserta lomba yang berkompetisi pada event ini agar mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk bisa menampilkan pertunjukan yang menarik.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah berkenan menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Rapai Aceh Tahun 2024.
“Semoga Allah SWT memudahkan kegiatan ini sehingga semuanya berjalan mulus dan penonton dapat menerima dengan hati gembira,” pungkasnya.
Diketahui, Festival Rapai Aceh Tahun 2024 ini, secara khusus akan diperlombakan tarian rapai geleng.
Rapai geleng merupakan suatu tarian yang bermula dari kegiatan agama islam yaitu Dalail Khairat, yang dilaksanakan di tempat pengajian.
Lambat laun, tradisi itu bertransformasi menjadi rateb geleng yang kemudian beralih lagi dalam wujud tari rapai geleng.
Pembukaan Festival Rapai Aceh 2024 yang ditandai dengan penabuhan rapai oleh Pj Gubernur Aceh ini juga dihadiri oleh sejumlah anggota DPRA.
Kemudian, juga turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, dan sejumlah Bupati dan Wali Kota se-Aceh.
Sebelumnya, sesaat setelah tiba di Bumi Teuku Umar, Pj Gubernur beserta Istri Mellani Subarni, menjalani prosesi adat Peusijuek di Pendopo Bupati Aceh Barat.
Tiba di Pendopo Pj Gubernur dan Istri disambut oleh Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Effendi dan Istri serta Forkopimda dan pejabat setempat.
Selanjutnya Pj Gubernur dan Istri dipeusijuek oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Barat.[]