Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Manajer PLN UP3 Meulaboh Tanggapi Aspirasi Gempur: Ganti Rugi dan Kompensasi Belum Bisa Dipastikan

Manajer PLN UP3 Meulaboh, Aditia Setiawan, menanggapi aspirasi Gempur saat diwawancara usai berlangsungnya aksi unjuk rasa. (Foto: BSINews.id)

BSINews.id | Aceh Barat – Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Meulaboh, Aditia Setiawan, menanggapi aspirasi Gerakan Masyarakat Umum Raya (Gempur) Aceh Barat. Ia menyatakan aspirasi Gempur akan dibahas lebih lanjut dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh.

“Intinya kami berterima kasih ya dengan adanya kegiatan ini tentu menjadi masukan yang berarti buat kami untuk dibicarakan lebih lanjut terkait tuntutan ganti rugi maupun kompensasi,” kata Manajer PLN UP3 Meulaboh, Aditia Setiawan, usai aksi unjuk rasa Gempur, Kamis, 6 Juni 2024.

Iklan Dinas PUPR Aceh Barat

Meski demikian, menurut Aditia, pihaknya belum bisa memastikan untuk melakukan ketentuan ganti rugi dan memberikan kompensasi. Sebab, perlu adanya keputusan dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

“Kami akan follow up aspirasi itu secara berjenjang dengan PLN UID Aceh, jadi kami belum dapat menjawab bisa memberikan ganti rugi dan kompensasi karena harus kami eskalasi terlebih dahulu. Hasilnya pembahasan internal PLN nanti akan kami sampaikan pada Senin, 10 Juni 2024,” ujarnya.

Aditia menjelaskan, kejadian padamnya listrik dialami di Provinsi Aceh sejak 3-5 Juni 2024 lalu, khususnya di Kabupaten Aceh Barat bukanlah kejadian disengaja, melainkan musibah gangguan sistem transmisi.

Di Aceh sendiri, kerusakan sistem terjadi karena adanya gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi atau SUTT 150 KV dari jalur Gardu Induk Langsa ke Idi Rayeuk, Aceh Timur, lantaran disambar petir.

BACA JUGA:  Polisi Gerebek Lokasi Perjudian, Tujuh Pelaku dan Uang Jutaan Rupiah Diamankan

Kemudian, kata dia, paemadaman listrik itu juga terjadi karena dipicu oleh gangguan transmisi SUTT 275 KV antara Lahat-lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan. Sehingga, pemadaman listrik berimbas hampir ke seluruh Sumatera.

“Jadi secara sistem besar Sumatera saat ini listrik sudah normal, ini tinggal sistem kecil-kecilnya saja seperti Aceh sedang kita kuatkan perbaikan karena posisi saat ini PLTU 3-4 Nagan Raya belum masuk ke sistem, sehingga kami belum bisa mendapatkan informasi padamnya listrik atau tidak lagi,” jelasnya.

Aditia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Barat atas terjadinya pemadaman listrik.

“Harapannya kepada masyarakat agar dapat menyikapi kondisi yang ada dengan saling support satu sama lain,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Gempur melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PLN UP3 Meulaboh, Aceh Barat. Gempur mengungkapkan kekecewaanya atas kerusakan elektronik milik sejumlah masyarakat akibat pemadaman listrik.

“Kita perwakilan masyarakat bersama mahasiswa hari ini melakukan aksi terkait pemadaman listrik pada tanggal 3-5 Juni 2024 dengan kondisi listrik hidup mati, sehingga imbasnya elektronik masyarakat di Aceh Barat rusak,” ungkap Korlap Aksi Gempur, Deni Setiawan.[]