BSINews.id | Aceh Barat – Sejumlah masyarakat Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, melakukan aksi penutupan jalan yang dilalui truk BPBD Aceh Barat berisikan warga etnis Rohingya, Kamis, 21 Maret 2024.
Sebelumnya warga etnis Rohingya itu setelah dievakuasi di Pelabuhan Jetty Meulaboh, dibawa ke tempat pengungsian Desa Beuregang, kecamatan setempat. Namun setiba di lokasi tersebut, ditolak mundur.
Ketua Forum Aliansi Masyarakat (FAM) Kaway XVI, Teuku Agam mengatakan, aksi dilakukan sejumlah masyarakat itu dimulai pada pukul 14.00 WIB setelah masyarakat menerima kabar warga etnis Rohingya dibawa ke Desa Beureugang.
“Tadi masyarakat sudah stambay di jalan pada pukul 14.00 WIB, dan kemudian seluruh masyarakat menutup jalan agar truk pengangkut orang Rohingya tidak bisa dilalui ke tempat pengungsian,” kata Teuku Agam kepada BSINews.id, melalui sambungan telepon seluler.
Menurut Agam, alasan penolakan terhadap warga etnis Rohingya itu disebabkan tidak adanya saling koordinasi satu sama lain antara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dengan pemerintah kecamatan dan desa.
“Salah Pj Bupati Aceh Barat seperti itu, apa Bupati seperti itu bodoh, tak ada koordinasi, mau semena-mena aja bertindak, enggak bisa lah begitu, kan ada pihak pemerintah kecamatan, desa dan tokoh-tokoh masyarakat,” ujarnya, gamblang.
Seharusnya, kata Teuku Agam, Pemkab Aceh Barat terlebih dahulu berkordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan dan desa. Hal itu supaya dapat dicarikan solusi terbaik oleh antar sesama, hingga masyarakat menerima kedatangan warga etnis Rohingya.
“Sebab tidak ada saling koordinasi, masyarakat menolak. Tadi belum lagi orang Rohingya itu turun langsung diintruksikan balik oleh masyarakat,” pungkasnya.
Hingga berita ini tayang, BSINews.id belum berhasil memperoleh konfirmasi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat tentang hal tersebut. Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Samsul Alam, dihubungi berkali-kali juga belum menjawab.[]